Nova Ruth, Musik Hip-Hop dan Perjalanan Keliling Dunia
Tahun 1970an, berkembanglah sebuah gerakan kebudayaan di kalangan masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika yang dikenal dengan nama hip-hop. Perpaduan dinamis antara rap, DJ, breakdance, dan grafiti ini, belakangan juga dibumbui oleh beatbox, fashion, bahasa slang, serta berbagai lifestyle lainnya. Hingga kini, hip-hop telah masuk pada era Jiggy atau Bling-Bling.
Adalah Nova Ruth Setyaningtyas, musisi muda berbakat dari kota dingin Malang, yang mewarnai ranah musik Hip-Hop di kotanya pada tahun 1999. Bersama seorang sahabatnya, Indri, ia membentuk sebuah grup duo Twin Sista, yang mengusung genre musik tersebut. Tak hanya sekedar musik, mereka juga menyelipkan edukasi dalam tiap karyanya. Pesan-pesan lugas terangkum dalam alunan musik hip-hop dan rap dari mereka.
Twin Sista mengawali karir musik mereka pada penghujung era 1990an. "Saat itu (tahun 1999 -red), rap/hip-hop paling realistis dijalani oleh kami (Twin Sista -red). Musiknya simpel dan sangat memungkinkan untuk dikombinasikan dengan musik apapun. Dan juga, kami ada banyak hal untuk disampaikan," ungkap Nova melalui wawancara via e-mail dengan KapanLagi.com®, Sabtu (22/7).
Duo ini merasa bisa jujur dengan musik hip-hop. Mengingat pemikiran mereka yang cukup frontal, butuh media yang lapang agar pesan tersampaikan. "Kurang lega rasanya kalau tidak menulis kata-kata dengan lengkap. Kalau pop kan pendek ya? Ceritanya sering bias, tersirat, dan tidak literal. Waktu itu, kami sangat literal dan frontal. Lebih mudah untuk menjadi apa adanya dengan hip-hop," imbuhnya.
Bicara soal musik, Nova yang memang lahir dalam keluarga yang kerap bergelut dengan musik, ternyata tak hanya mentok gemar pada hip-hop saja. Ia pun suka mendengarkan berbagai macam musik, termasuk juga musik tradisional dari berbagai negara. Jawa, India, Balkan, Timur Tengah, adalah daerah-daerah dengan musik tradisional yang cukup menarik bagi wanita ber-zodiak Scorpio ini.
Nova bisa dengan mudah menyukai apapun jenis musik. "Saya juga suka musik yang pelan-pelan. Indie pop atau folk. Hip-hop masih tetap suka. Tapi lebih suka lihat live performance-nya. Saya banyak dengarkan musik teman-teman sendiri. Jalan Surabaya, Jogja Hip-Hop Foundation, Unkle Ho, Filastine. Apapun jenis musiknya kalau di telinga saya terdengar jujur, saya gampang suka," paparnya.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah itu mungkin tepat disematkan pada putri dari musisi Indonesia Emmanuel Herry Hertoto atau yang lebih dikenal dengan nama Toto Tewel. Bakat musik yang ia dapat dari sang ayah pun tak disia-siakannya. Setelah vakum dari Twin Sista, tahun 2003, bersama Andre, gitaris berbakat dari Malang, Nova membuat lagu-lagu akustik yang bercerita, dan menamai proyeknya Mimimintuno.
Keseriusannya dalam hip-hop menggiringnya ke Gang Festival 2008, awal dari kolaborasi internasional dimulai. Nama Sven Simulacrum, Unkle Ho dan Filastine kerap menjadi partner kerjasama Nova hingga sekarang. "Awalnya ikut Gang Festival 2008 di Sydney, Australia. Trus ke South Africa, Malaysia, Jepang, Eropa dan Timor Leste. Ada yang kerjaan dan ada untuk urusan musik. Yang jelas, selalu ada pelajaran yang saya petik di tiap perjalanan," kenangnya.
Nova menyelesaikan tur Eropanya bersama Filastine di akhir tahun 2009. Setelahnya, dengan partner yang sama, ia terbang lagi ke Eropa pada pertengahan April 2012 dalam rangka promo album terbaru Filastine, £ooT (2012). Setelah berkeliling Eropa, ia menyelesaikan turnya pada pertengahan Juli, dan pulang ke Indonesia pada Selasa (17/7) lalu.
Hingga kini Nova sempat meluncurkan album kompilasi independen, PERANG RAP (2002), bersama musisi Hip-Hop Jawa Timur lainnya. Bersama Twin Sista ia menelurkan album MOTHER OF NATURE (2003). Kemudian pada tahun 2007, Nova terlibat dalam Poetry Battle #1 yang merupakan bagian dari Les Printemp Des Poètes. Ia juga berkolaborasi dengan Filastine dalam suatu proyek musik.
Nova juga tergabung dalam grup musik Ajer asal Malang. Masih dengan pesan moral yang cukup tajam seputar bumi, grup ini menyampaikannya dengan indah lewat musik mereka. Di samping itu, ia juga menjadi additional talent untuk grup musik asal Yogyakarta, Dubyouth Soundsystem di album terbaru mereka, DUBYOUTH (2012), dalam lagu Boyz Don't Mess.
Cukup menarik untuk disimak, perjalanan karir musiknya. Dengan kecintaan yang tulus, sudah 13 tahun hidupnya didedikasikan untuk musik. Berawal dari musik Hip-Hop yang menjadi wadah baginya untuk memuntahkan isi hati dan otaknya. Berbagai keresahan akan dunia yang semakin renta ini pun tertuang dalam karya-karyanya. Lewat musik, Nova mengajak kita sadar bahwa bumi butuh uluran tangan kita.
Adalah Nova Ruth Setyaningtyas, musisi muda berbakat dari kota dingin Malang, yang mewarnai ranah musik Hip-Hop di kotanya pada tahun 1999. Bersama seorang sahabatnya, Indri, ia membentuk sebuah grup duo Twin Sista, yang mengusung genre musik tersebut. Tak hanya sekedar musik, mereka juga menyelipkan edukasi dalam tiap karyanya. Pesan-pesan lugas terangkum dalam alunan musik hip-hop dan rap dari mereka.
Twin Sista mengawali karir musik mereka pada penghujung era 1990an. "Saat itu (tahun 1999 -red), rap/hip-hop paling realistis dijalani oleh kami (Twin Sista -red). Musiknya simpel dan sangat memungkinkan untuk dikombinasikan dengan musik apapun. Dan juga, kami ada banyak hal untuk disampaikan," ungkap Nova melalui wawancara via e-mail dengan KapanLagi.com®, Sabtu (22/7).
Duo ini merasa bisa jujur dengan musik hip-hop. Mengingat pemikiran mereka yang cukup frontal, butuh media yang lapang agar pesan tersampaikan. "Kurang lega rasanya kalau tidak menulis kata-kata dengan lengkap. Kalau pop kan pendek ya? Ceritanya sering bias, tersirat, dan tidak literal. Waktu itu, kami sangat literal dan frontal. Lebih mudah untuk menjadi apa adanya dengan hip-hop," imbuhnya.
Bicara soal musik, Nova yang memang lahir dalam keluarga yang kerap bergelut dengan musik, ternyata tak hanya mentok gemar pada hip-hop saja. Ia pun suka mendengarkan berbagai macam musik, termasuk juga musik tradisional dari berbagai negara. Jawa, India, Balkan, Timur Tengah, adalah daerah-daerah dengan musik tradisional yang cukup menarik bagi wanita ber-zodiak Scorpio ini.
Nova bisa dengan mudah menyukai apapun jenis musik. "Saya juga suka musik yang pelan-pelan. Indie pop atau folk. Hip-hop masih tetap suka. Tapi lebih suka lihat live performance-nya. Saya banyak dengarkan musik teman-teman sendiri. Jalan Surabaya, Jogja Hip-Hop Foundation, Unkle Ho, Filastine. Apapun jenis musiknya kalau di telinga saya terdengar jujur, saya gampang suka," paparnya.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah itu mungkin tepat disematkan pada putri dari musisi Indonesia Emmanuel Herry Hertoto atau yang lebih dikenal dengan nama Toto Tewel. Bakat musik yang ia dapat dari sang ayah pun tak disia-siakannya. Setelah vakum dari Twin Sista, tahun 2003, bersama Andre, gitaris berbakat dari Malang, Nova membuat lagu-lagu akustik yang bercerita, dan menamai proyeknya Mimimintuno.
Keseriusannya dalam hip-hop menggiringnya ke Gang Festival 2008, awal dari kolaborasi internasional dimulai. Nama Sven Simulacrum, Unkle Ho dan Filastine kerap menjadi partner kerjasama Nova hingga sekarang. "Awalnya ikut Gang Festival 2008 di Sydney, Australia. Trus ke South Africa, Malaysia, Jepang, Eropa dan Timor Leste. Ada yang kerjaan dan ada untuk urusan musik. Yang jelas, selalu ada pelajaran yang saya petik di tiap perjalanan," kenangnya.
Nova menyelesaikan tur Eropanya bersama Filastine di akhir tahun 2009. Setelahnya, dengan partner yang sama, ia terbang lagi ke Eropa pada pertengahan April 2012 dalam rangka promo album terbaru Filastine, £ooT (2012). Setelah berkeliling Eropa, ia menyelesaikan turnya pada pertengahan Juli, dan pulang ke Indonesia pada Selasa (17/7) lalu.
Hingga kini Nova sempat meluncurkan album kompilasi independen, PERANG RAP (2002), bersama musisi Hip-Hop Jawa Timur lainnya. Bersama Twin Sista ia menelurkan album MOTHER OF NATURE (2003). Kemudian pada tahun 2007, Nova terlibat dalam Poetry Battle #1 yang merupakan bagian dari Les Printemp Des Poètes. Ia juga berkolaborasi dengan Filastine dalam suatu proyek musik.
Nova juga tergabung dalam grup musik Ajer asal Malang. Masih dengan pesan moral yang cukup tajam seputar bumi, grup ini menyampaikannya dengan indah lewat musik mereka. Di samping itu, ia juga menjadi additional talent untuk grup musik asal Yogyakarta, Dubyouth Soundsystem di album terbaru mereka, DUBYOUTH (2012), dalam lagu Boyz Don't Mess.
Cukup menarik untuk disimak, perjalanan karir musiknya. Dengan kecintaan yang tulus, sudah 13 tahun hidupnya didedikasikan untuk musik. Berawal dari musik Hip-Hop yang menjadi wadah baginya untuk memuntahkan isi hati dan otaknya. Berbagai keresahan akan dunia yang semakin renta ini pun tertuang dalam karya-karyanya. Lewat musik, Nova mengajak kita sadar bahwa bumi butuh uluran tangan kita.
No comments: